Dalam tulisan sebelumnya, saya sudah memaparkan dua tips untuk menghindarkan komputer Anda dari penyakit “lemot bin lelet”. Kali ini, saya akan menyajikan dua tips lagi. Saya harap Anda semua tertarik untuk menyimaknya sebentar. Siapa tahu ada manfaatnya. Amin.
Setelah Anda memperhatikan kesesuaian antara kebutuhan software dengan spesifikasi hardware plus pemilihan anti virus, sekarang saya akan membahas dua tips lagi. Dua tips ini kelihatannya sangat remeh, padahal pengaruhnya sangat menentukan. Apakah itu? Here we go …
3. Awasi drive C Anda
Setelah melihat keseimbangan antara spesifikasi hardware dengan kebutuhan software, hal lain yang juga sangat berpengaruh terhadap kecepatan komputer adalah besarnya ruang kosong (baca: free space) di drive C atau di drive lain tempat sistem operasi Windows terinstal. Semakin kecil ruang kosong yang ada di drive C (saya asumsikan Windows Anda diinstal di drive ini), semakin lambat juga laju komputer. Oleh karena itulah, supaya hal ini tidak terjadi, saya menyarankan Anda untuk melakukan beberapa hal: (1) beri drive C ruangan yang cukup besar pada saat instalasi sistem operasi Windows, (2) awasi master aplikasi berukuran besar, dan (3) hati-hati dengan game yang kompleks.
Untuk poin nomor satu, hal ini merupakan sesuatu yang sangat teknis. Anda bisa memintanya kepada teknisi tempat Anda membeli komputer bila tidak mampu melakukannya. Tapi bila ingin mengerjakannya sendiri, saya menyarankan Anda untuk menggunakan aplikasi freeware Easeus Partition Master yang sudah teruji di lingkungan pemerintah Kabupaten Gorontalo. Sebagai perbandingan, saya memberi jatah 175 GB dari total 750 GB untuk drive C di laptop pribadi yang saya gunakan. Keputusan ini saya ambil mengingat pekerjaan saya sebagai seorang staff dengan latar belakang pendidikan IT mengharuskan saya untuk sering mencoba-coba aplikasi dalam jumlah dan besar file yang beragam. Untuk Anda yang bernasib sama juga boleh meniru apa yang saya lakukan, tapi bila tidak, maka 100 GB adalah jumlah yang sudah teramat bagus untuk drive C.
Sedangkan untuk poin kedua, Anda langsung bisa mengeceknya dari berkas mentah master aplikasi itu sendiri. Pengaruh berkas master aplikasi berukuran 900 MB seperti MS SQL 2005 terhadap drive C tentu saja tidak sama dengan berkas master aplikasi berukuran 5 – 6 MB seperti JZip atau 7Zip. Perbedaan ukuran berkas mentah suatu aplikasi juga bisa menjadi pertimbangan bagi Anda sebelum melakukan proses instalasi. Misalnya begini, ketika saya hendak memilih aplikasi pemutar multimedia, saya bisa menggunakan poin nomor dua ini untuk menentukan aplikasi mana yang harus saya instal di laptop saya, apakah Winamp, iTunes ataukah Jetaudio. Ketiganya memang gratis, tapi ukuran master berkasnya sepertinya tidak sama.
Selain aplikasi yang berukuran besar, sesuatu yang bisa membuat lambat komputer adalah game canggih yang membutuhkan ruangan besar di hardisk tapi diinstal di komputer yang drive C-nya kecil. Tetris, Pacman, Minesweeper, Chess, Solitaire, Pinball, Purble Place atau Pong tentu saja tidak termasuk di dalamnya. Tapi PES, War of Warcraft, Doom, atau sejenisnya mungkin termasuk di dalamnya. Jujur saja, saya bukanlah seorang gamer, jadi bila Anda sering berkutat dengan game, harusnya Anda lebih paham soal ini.
4. Gunakan Smadav
Surprise! Smadav! Banyak orang di luar sana menganggap Smadav sebagai aplikasi pengganggu alih-alih sebagai anti virus. Saya tidak tahu alasannya, tapi yang jelas, saya bukanlah orang yang termasuk di dalam kelompok tadi. Karena berdasarkan pengalaman saya, aplikasi kecil hasil karya mahasiswa-mahasiswa Indonesia ini justru layak dikategorikan sebagai “juru selamat”. Smadav dengan fitur folder Smadlock yang super canggih itu, terbukti mampu menyelamatkan flashdik dan hardisk eksternal dari terkaman virus-virus jahat. Di samping itu, dengan Smadav, saya juga merasa sangat terbantu manakala harus menampilkan kembali (baca: unhide) berkas-berkas milik bendahara yang sudah disembunyikan (baca: hide) oleh virus. Smadav boleh jadi tidak menjadi bagian penting dari cara kita untuk mempercepat jalannya komputer. Tapi saya yakin bahwa tanpa Smadav, kerja saya akan melambat beberapa kali lipat. Berhubung kecil dan gratis, saya menyarankan Anda untuk memasangnya sekarang juga di laptop atau komputer Anda.
Bagi para pemilik warnet maupun rental komputer, Smadav bisa menjadi tool yang sangat berarti. Fitur Smadlock yang sering saya gunakan untuk melindungi flashdisk para bendahara di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Gorontalo dari gangguan virus sejatinya juga bisa dipakai di flashdisk para pelanggan Anda. Dengan folder smadlock, berkas-berkas para pelanggan yang tersimpan di dalam flashdisk akan aman dari gangguan virus-virus (setidaknya berdasarkan pengalaman saya saat tulisan ini dibuat). Bagi Anda si pemilik warnet atau rental komputer, sekali lagi, fitur ini boleh jadi tidak akan ada manfaatnya secara langsung. Tapi bagi para pelanggan Anda yang berstatus sebagai santri, siswa, atau bahkan mahasiswa dan dosen, dengan segala data pentingnya yang tersimpan di flashdisk, fitur protektor semacam smadlock bisa menjadi anugerah tersendiri.
to be continued …..